Paskibra SMK Muhammadiyah Kramat
Paskibra Fotos
Senin, 18 Agustus 2014
Rabu, 24 Oktober 2012
Milad Muhammadiyah Ke-103 menjadi Langkah Awal Keberhasilan Paskibra SMK Muhammadiyah Kramat
Upacara menyambut Milad Muhammadiyah Ke-103 merupakan langkah awal keberhasilan Paskibra SMK Muhammadiyah Kramat dalam menata kegiatan yang terorganisir dengan baik. Sejak berdirinya Paskibra SMK Muhammadiyah Kramat tahun 2006 yang lalu, Paskibra SMK Muhammadiyah Kramat mengalami banyak perubahan terutama dalam jumlah peminat dalam kegiatan Ektra Kurikuler ini.
Dari 843 siswa siswi SMK Muhammadiyah Kramat, ekskul Paskibra merupakan ekskul dengan jumlah anggota yang sedikit jika dibandingkan dengan kegiatan seperti kegiatan Hizbul Wathan, IPM, Tapak Suci. Namun meskipun dalam pendaftaran kali ini hanya berjumlah 33 anak namun dalam pelaksanaan kegiatan selalu luar biasa.
Dengan momen yang baik ini pantaslah kiranya bahwa Milad Muhamamdiyah Ke-103 dijadikan sebagai momen penting dalam membangkitkan kembali kejayaan masa lalu dengan mengirimkan pasukan 8-17-45 ke tingkat Kecamatan Kramat pada tahun 2006 dan 2007, serta telah mampu mengirimkan Paskibra di tingkat Kabupaten Tegal sebanyak dua anak.
Paskibra SMK Muhammadiyah Kramat bertugas kembali setelah kegiatan pengibaran bendera merah putih pada HUT RI ke-66 tanggak 17 Agustus 2012 kemarin. Dalam kiprahnya Paskibra SMK Muhammadiyah Kramat akan terus berusaha untuk selalu mengembangkan kemampuannya dalam menggapai cita-cita memajukan Muhammadiyah melalui kegiatan Paskibra.
Dari 843 siswa siswi SMK Muhammadiyah Kramat, ekskul Paskibra merupakan ekskul dengan jumlah anggota yang sedikit jika dibandingkan dengan kegiatan seperti kegiatan Hizbul Wathan, IPM, Tapak Suci. Namun meskipun dalam pendaftaran kali ini hanya berjumlah 33 anak namun dalam pelaksanaan kegiatan selalu luar biasa.
Dengan momen yang baik ini pantaslah kiranya bahwa Milad Muhamamdiyah Ke-103 dijadikan sebagai momen penting dalam membangkitkan kembali kejayaan masa lalu dengan mengirimkan pasukan 8-17-45 ke tingkat Kecamatan Kramat pada tahun 2006 dan 2007, serta telah mampu mengirimkan Paskibra di tingkat Kabupaten Tegal sebanyak dua anak.
Paskibra SMK Muhammadiyah Kramat bertugas kembali setelah kegiatan pengibaran bendera merah putih pada HUT RI ke-66 tanggak 17 Agustus 2012 kemarin. Dalam kiprahnya Paskibra SMK Muhammadiyah Kramat akan terus berusaha untuk selalu mengembangkan kemampuannya dalam menggapai cita-cita memajukan Muhammadiyah melalui kegiatan Paskibra.
Jumat, 24 Agustus 2012
Struktur Kepengurusan Paskibra SMK Muhammadiyah Kramat
STRUKTUR KEPENGURUSAN
PASKIBRA SMK MUHAMMADIYAH KRAMAT
PEMBAGIAN
TUGAS PENGURUS
1. Ketua bertugas melakukan pimpinan umum.
2. Wakil Ketua bertugas dalam :
a. Menggantikan ketua jika ketua berhalangan hadir.
b. Membantu tugas ketua sehari – hari.
c. Merangkap sebagai komisi tehnik.
3. Sekretaris Umum bertugas dalam :
a. Urusan surat menyurat.
b. Membuat daftar anggota dan daftar pengurus
c. Mengurus catatan rapatda
d. Membantu ketua.
4. Bendahara bertugas dalam :
Mengurus keuangan dan harta benda PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat, termasuk
1. Ketua bertugas melakukan pimpinan umum.
2. Wakil Ketua bertugas dalam :
a. Menggantikan ketua jika ketua berhalangan hadir.
b. Membantu tugas ketua sehari – hari.
c. Merangkap sebagai komisi tehnik.
3. Sekretaris Umum bertugas dalam :
a. Urusan surat menyurat.
b. Membuat daftar anggota dan daftar pengurus
c. Mengurus catatan rapatda
d. Membantu ketua.
4. Bendahara bertugas dalam :
Mengurus keuangan dan harta benda PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat, termasuk
dokumen – dokumen, mengerjakan pembukuan sampai neraca.
SEKSI BIDANG
BERTUGAS :
1. Kepala
Bidang KEPASKIBRAAN
Mengatur segala kegiatan yang berkaitan dengan masalah teknis dilapangan. Meliputi 2 (dua) sub
Mengatur segala kegiatan yang berkaitan dengan masalah teknis dilapangan. Meliputi 2 (dua) sub
bidang, yaitu :
1.1.
Kegiatan dan Kepelatihan :
a. Mengkoordinasi seluruh pelatih dan senior tentang materi pelatihan.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan brifing.
c. Mendata dan mengawasi aktivitas pelatihan dalam setiap kegiatan PASKIBRA
a. Mengkoordinasi seluruh pelatih dan senior tentang materi pelatihan.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan brifing.
c. Mendata dan mengawasi aktivitas pelatihan dalam setiap kegiatan PASKIBRA
SMK
Muhammadiyah Kramat
d.
Bertanggung jawab kepada ketua dalam penyelenggaraan kegiatan.
1.2.
Koordinator Upacara :
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan upacara.
b. Melatih petugas upacara.
c. Meyediakan perangkat upacara.
d. Mengatur petugas dari PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
e. Bertanggung jawab dalam upacara bendera.
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan upacara.
b. Melatih petugas upacara.
c. Meyediakan perangkat upacara.
d. Mengatur petugas dari PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
e. Bertanggung jawab dalam upacara bendera.
2. Kepala
Bidang KEORGANISASIAN
Mengatur segala kegiatan yang berhubungan dengan masalah diluar tehnis lapangan, seperti perlengkapan, penelitian dan pengembangan, berhubungan dengan pihak eksteren organisasi serta merekam segala kegiatan organisasi. Meliputi 4 (empat) sub bidang, yaitu :
Mengatur segala kegiatan yang berhubungan dengan masalah diluar tehnis lapangan, seperti perlengkapan, penelitian dan pengembangan, berhubungan dengan pihak eksteren organisasi serta merekam segala kegiatan organisasi. Meliputi 4 (empat) sub bidang, yaitu :
2.1.
Perlengkapan
a. Menyiapkan dan mengatur segala hal yang berkaitan dengan pemakaian atau peminjaman barang milik PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
b. Melakukan perawatan dan penginventarisan barang milik PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
c. Bekerjasama dengan bendahara dalam hal pengadaan barang.
a. Menyiapkan dan mengatur segala hal yang berkaitan dengan pemakaian atau peminjaman barang milik PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
b. Melakukan perawatan dan penginventarisan barang milik PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
c. Bekerjasama dengan bendahara dalam hal pengadaan barang.
2.2. Pusat
Penelitian dan Pengembangan (PUSLITBANG) :
a. Meneliti setiap kegiatan PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
b. Mengembangkan kegiatan PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
c. Mengoreksi setiap kegiatan PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
d. Membuat rencana kegiatan PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
a. Meneliti setiap kegiatan PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
b. Mengembangkan kegiatan PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
c. Mengoreksi setiap kegiatan PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
d. Membuat rencana kegiatan PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
2.3.
Hubungan Masyarakat (HUMAS)
a. Menghubungkan organisasi PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
b. Menghubungkan organisasi PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat dengan OSIS.
c. Menghubungkan organisasi PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat dengan PASKIBRA lainnya.
d. Menghubungkan organisasi PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat dengan masyarakat.
a. Menghubungkan organisasi PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
b. Menghubungkan organisasi PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat dengan OSIS.
c. Menghubungkan organisasi PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat dengan PASKIBRA lainnya.
d. Menghubungkan organisasi PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat dengan masyarakat.
2.4. Pusat
Dokumentasi (PUSDOK) :
a. Membuat kearsipan setiap kegiatan PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
b. Membantu setiap kegiatan PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
c. Merangkap pembantu umum.
a. Membuat kearsipan setiap kegiatan PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
b. Membantu setiap kegiatan PASKIBRA SMK Muhammadiyah Kramat.
c. Merangkap pembantu umum.
Rabu, 22 Agustus 2012
Seragam dan Lambang Paskibraka
Pada
tahun 1973, Idik Sulaeman melahirkan nama Pasukan Pengibar Bendera
Pusaka (Paskibraka). Bukan itu saja, Idik juga menciptakan seluruh
atribut yang sampai sekarang dapat dilihat dalam seragam Paskibraka.
Atribut itu mulai dari pakaian seragamnya sendiri, sampai Lambang
Anggota Paskibraka, Lambang Korps Paskibraka dan Tanda Pengukuhan.
Sebelum tahun 1973, Paskibraka tidak mempunyai Lambang Anggota maupun
Lambang Korps yang dapat dibanggakan. Berikut ini penjelasan tentang
bentuk dan makna setiap atribut.
Sejak
semula saat dimulai membentuk pasukan percobaan penggerek Bendera
Pusaka tahun 1967, pakaian seragam pasukan ini ditetapkan putih-putih,
sedangkan warna merahnya hanya digunakan sebagai aksen berupa kacu
penutup leher bagian depan seperti biasa digunakan prajurit ABRI/TNI
kalau menggunakan seragam lapangan upacara. Warna putih dipilih sebagai
makna kesucian dalam melaksanakan tugas pokok mengibarkan dan menurunkan
Bendera Pusaka Merah Putih. Sebelum tahun 1981, model pakaian seragam
Paskibraka cukup sederhana, dan masih tampak penonjolan keremajaannya:
Putra dengan kemeja putih lengan panjang yang bagian bawahnya dimasukkan
ke celana panjang putih dengan ikat pinggang juga berwarna putih; Putri
dengan kemeja lengan panjang dengan bagian bawah model jas. Tetapi
setelah tahun 1981 dan seterusnya sampai sekarang, dengan alasan
disamakan modelnya dengan seragam ABRI/TNI dari kelompok 45/pengawal,
seragam Paskibraka mengalami perubahan. Paskibraka putra menggunakan
kemeja model jas dengan gesper lebar dari kain, sementara Paskibraka
putri tidak berubah. Dengan tampilan baru ini, Paskibraka memang
kehilangan penampilan remajanya dan terlihat seperti orang dewasa.
Lambang
Anggota Paskibraka dikenakan di kelopak bahu baju berupa kontur warna
perak di atas bulatan putih yang diletakkan pada segi empat berwarna
hijau. Semula, pada kelopak bahu seragam Penggerek Bendera dikenakan
lambang dengan tanda ciri pemuda dan Pramuka —karena kedua unsur inilah
yang menjadi pendukung pasukan. Lambang untuk pemuda berupa “bintang
segilima besar” sedangkan untuk Pramuka berupa “cikal kelapa kembar”.
Namun, penggunaan “dua sejoli” lambang itu mendapat kritikan negatif
dari sejumlah pihak yang “kurang” senang dengan keberhasilan dan
popularitas pengibar bendera pusaka yang begitu cepat naik. "Bintang
Polisi kok masih dipakai," kata satu pihak. "Lambang Pramuka tidak benar
digunakan tanpa mengenakan seragam Pramuka!" seru yang lain pula.
Itulah yang kemudian mendorong Idik Sulaeman merancang Lambang Anggota
Paskibraka yang baru dan dapat menggambarkan siapa sebenarnya para
anggota Paskibraka itu. Lambang anggota Paskibraka adalah setangkai
bunga teratai yang mulai mekar dan dikelilingi oleh sebuah gelang
rantai, yang mata rantainya berbentuk bulat dan belah ketupat. Mata
rantai bulat berjumlah 16, begitu pula mata rantai belah ketupat. Bunga
teratai yang tumbuh dari lumpur (tanah) dan berkembang di atas permukaan
air bermakna bahwa Anggota Paskibraka adalah pemuda yang tumbuh dari
bawah (orang biasa), dari tanah air yang sedang berkembang (mekar) dan
membangun. Tiga helai kelopak bunga tumbuh ke atas bermakna “belajar,
bekerja dan berbakti”, sedang tiga helai kelopak ke arah mendatar
bermakna “aktif, disiplin dan gembira”. Mata rantai yang saling
berkaitan melambangkan persaudaraan yang akrab antar sesama generasi
muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok (16 penjuru angin) tanah
air. Rantai persaudaraan tanpa memandang asal suku, agama, status sosial
dan golongan akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan sebangsa
yang kokoh dan kuat, sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar
dan memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan
dan kesatuan yang telah tertanam dalam dada setiap anggota Paskibraka.
Untuk mempersatukan korps, Paskibraka di tingkat nasional, provinsi dan
kabupaten/kota ditandai dengan Lambang Korps yang sama. Untuk tingkat
provinsi dan kabupaten/kota, Lambang Korps harus ditambahi dengan tanda
lokasi terbentuknya pasukan. Sebelum tahun 1973, Lambang Korps Penggerek
Bendera berupa lencana berbentuk perisai dari bahan logam kuningan
dengan gambar sangat sederhana: di tengah bulatan terdapat bendera merah
putih dan di luar lingkaran terpampang tulisan “PASUKAN PENGEREK BENDERA PUSAKA”.
Sejak
1973 sampai sekarang, Lambang Korps Paskibraka dibuat dari kain
bergambar atau bordir yang langsung dijahitkan di lengan kanan seragam.
Bentuknya perisai berwarna hitam dengan garis pinggir dan huruf berwarna
kuning yang bertuliskan ”PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA” dan tahun
pembentukan pasukan (di ujung bawah perisai). Di dalam perisai terdapat
lingkaran bergambar sepasang anggota Paskibraka dilatarbelakangi Bendera
merah putih yang berkibar ditiup angin dan tiga garis horison atau
awan. Makna dari bentuk dan gambar Lambang Korps Paskibraka adalah
sebagai berikut:1. Bentuk perisai bermakna "siap bela negara" termasuk
bangsa dan tanah air Indonesia, warna hitam bermakna teguh dan percaya
diri.2. Sepasang anggota Paskibraka bermakna Paskibraka terdiri dari
anggota putra dan anggota putri yang dengan keteguhan hati bertekad
untuk mengabdi dan berkarya bagi pembangunan Indonesia.3. Bendera Merah
Putih yang sedang berkibar adalah bendera kebangsaan dan utama Indonesia
yang harus dijunjung tinggi seluruh bangsa Indonesia termasuk generasi
mudanya, termasuk Paskibraka.4. Garis horison atau awan tiga garis
menunjukkan ada Paskibraka di tiga tingkat, yaitu nasional, provinsi dan
kabupaten/kota.5. Warna kuning berarti kebanggaan, keteladanan dalam
hal perilaku dan sikap setiap anggota Paskibraka.
TANDA PENGUKUHAN
Sebagai
tanda berakhirnya Latihan Kepemimpinan Pemuda Tingkat Perintis/Pemuka
(sebagaimana juga berakhirnya Latihan Kepemimpinan Pemuda/Kepemudaan
tingkat lain) setiap peserta dikukuhkan oleh Penanggungjawab Latihan
dengan pengucapan ”Ikrar Putera Indonesia” sambil memegang Sang Merah
Putih dan kemudian menciumnya dengan menarik nafas panjang sebagai
"kiasan" kesediaan untuk senantiasa setia dan membelanya. Tanda
pengukuhan berupa kendit atau pita/sabuk dibuat dari kain. Kendit adalah
tanda ksatria pada zaman dahulu yang mengikrarkan kesetiaannya kepada
kerajaan. Sebagai pemegang kendit, para peserta latihan pun diharapkan
memiliki sifat ksatria dalam pemikiran, perkataan dan perbuatannya
seharihari. Awalnya, pada latihan untuk Pasukan pertama sampai keempat
(1968–1971) kendit Tanda Pengukuhan masih polos dengan dua warna,
masing-masing hijau untuk anggota pasukan dan ungu untuk para
penatar/pembina. Karena kendit warna polos menyerupai sabuk kecakapan
olahraga beladiri, maka oleh Idik Sulaeman disempurnakan menjadi kendit
bermotif Motif tersebut berupa gambar rantai bulat dan belah ketupat
seperti pada Lambang Anggota, dengan jumlah masing-masing 17 untuk
rantai bulat dan rantai belah ketupat. Setiap mata rantai bulat maupun
belah ketupat diisi dengan huruf yang membentuk kalimat ”PANDU INDONESIA BER-PANCASILA”.
Semula,
ukuran lebar dan panjang kendit adalah 5 cm dan 17 dm, untuk
melambangkan angka tanggal 17 (dari 17 Agustus 1945) dan 5 (jumlah sila
dalam Pancasila). Namun, karena kesulitan teknik pencetakan motifnya,
ukuran kendit baru dengan motif rantai dan huruf diubah menjadi lebar 5
cm dan panjang 14 dm (140 cm). Tanda pengukuhan berupa lencana digunakan
untuk pemakaian harian. Sebelum 1973, lencana ini hanya berupa merah
putih —tanpa gambar garuda— dengan ukuran tinggi 2 cm dan panjang 3 cm.
Lencana yang dipakai sejak 1973 sampai saat ini berbentuk persegi
berukuran tinggi 1,8 cm dan panjang 4 cm, dengan tanda merah-putih di
sebelah kanan dan Garuda di sebelah kiri (dilihat dari sisi pemakainya,
bukan dari depan). Ukuran lencana untuk Penatar (warna ungu) sedikit
lebih kecil, yakni tinggi 1,5 cm dan panjang 3,5 cm. Warna dasar di
belakang Garuda disesuaikan dengan jenis latihannya, atau dengan kata
lain sama dengan warna dasar kenditnya.
Langganan:
Postingan (Atom)